suarabogor.my.id – Kepala Desa (Kades) Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Muhamad Kusnadi tengah jadi sorotan karena disebut terseret kasus korupsi.
Tak cuma itu, meskipun diduga terlibat penyelewengan anggaran, kades di Bogor itu malah mendapat dukungan dari warga setempat.
Ya, puluhan tokoh masyarakat dan pemuda menyatakan dukungan kepada Kepala Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi Muhamad Kusnadi, agar melanjutkan kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan demi menuntaskan pembangunan yang sedang berjalan.
Dukungan tokoh masyarakat dan pemuda Bojongmurni tersebut dideklarasikan di depan Kantor Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, pada Senin, 6 Januari 2025.
Pernyataan dukungan tokoh masyarakat ini disampaikan untuk merespons berbagai aksi sebagian masyarakat, mahasiswa, serta informasi simpang siur yang beredar di media sosial terkait situasi dan kondisi Pemerintah Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi soal dugaan penyelewengan anggaran.
“Jadi, kedatangan kami ke sini berdasarkan hati nurani dan untuk menyampaikan pesan dari banyak tokoh masyarakat bahwa kami masih sangat membutuhkan Kades Bojongmurni melanjutkan serta menuntaskan program pembangunan,” ujar tokoh masyarakat, Zaenudin.
Sebagai warga asli Desa Bojongmurni, Zaenudin menekankan pentingnya menjaga keamanan, kenyamanan, dan kondusivitas wilayah.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru memvonis Kepala Desa Bojongmurni untuk turun dari jabatannya.
“Mungkin saat ini ada pihak yang melaporkan Kades Bojongmurni ke penegak hukum. Maka, kita serahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. Jika ada kesalahan, namanya juga manusia, pasti tidak lepas dari kekhilafan. Jadi, memvonis tidak akan menyelesaikan permasalahan,” tegas Zaenudin.
Di lokasi yang sama, Kepala Dusun (Kadus) II Desa Bojongmurni, Dasep, menyampaikan permohonan maaf kepada Camat Ciawi, Rosidin, atas tindakannya yang mencatut nama Camat saat mengumpulkan Ketua RT dan RW. Hal ini sempat menjadi pemberitaan di media.
“Saya meminta maaf kepada Camat Ciawi dan masyarakat karena telah berinisiatif mengumpulkan Ketua RT dan RW dengan mengatasnamakan Camat,” ujar Dasep.
Dasep juga menyayangkan penyebaran informasi tersebut di media tanpa konfirmasi atau wawancara langsung dengan dirinya.
Komentar